Selasa, 13 Maret 2012

Marga Sinaga


Sinaga adalah salah satu marga pada suku Simalungun. Pada masyarakat Simalungun marga Sinaga merupakan bagian dari perkumpulan empat marga besar SISADAPUR. Pada versi lain, Sinaga juga dianggap sebagai salah satu marga pada Suku bangsa Batak yang berasal dari Pulau Samosir.

Asal Usul

Menurut versi Toba, Sinaga adalah satu di antara marga-marga tertua di dalam kumpulan Marga Suku Batak. Dalam cerita masyarakat Batak, Raja Batak memiliki anak yang bernama Guru Tetea Bulan yang menikahi Putri Khayangan dan melahirkan dua anak yaitu Nai Lontungan dan Sumba. Nai Lontungan kemudian memiliki 5 putra yaitu Raja Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, Silau Raja, dan 1 putri yaitu Boru Pareme. Saribu Raja menikahi Boru Pareme dan memiliki keturunan yang diberi nama Si Raja Lontung. Si Raja Lontung menikahi Ibu Kandungnya tadi dan memiliki 4 anak, yaitu: Sinaga, Situmorang, Pandiangan dan Nainggolan. Si Raja Lontung kemudian merantau ke Tepian Danau Toba dan menikah dengan Boru Limbong dan memiliki anak 3 anak (Simatupang, Aritonang dan Siregar) dan 2 orang putri yang masing-masing menikah dengan marga Sihombing dan Simamora. Anak Si Raja Lontung yang pertama yaitu Sinaga memiliki Tiga Putra yaitu:
  1. Raja Bonor (Sinaga Bonor)
  2. Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus)
  3. Raja Hasagian (Sinaga Uruk)
Ketiga anaknya ini kemudian masing-masing memiliki Tiga Putra (menurut urutan kelahiran) yaitu :
  1. Raja Bonor (Sinaga Bonor): 1. Raja Pande; 2. Raja Tiang Ditonga; 3. Raja Suhut Nihuta
  2. Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus) : 1. Raja Ratus Magodang; 2. Raja Sitinggi; 3. Raja Siongko
  3. Raja Hasagian (Sinaga Uruk) : 1. Raja Guru Hatahutan; 2. Raja Barita Raja; 3. Raja Datu Hurung
Berdasarkan silsilah diataslah maka di Marga Sinaga terdapat sebuah Istilah yaitu Si Sia Ama, Si Tolu Ompu yang berarti "memiliki Sembilan Bapak dan Tiga Ompu(kakek)."
Dalam perkembangannya Keturunan Sinaga merantau ke seluruh wilayah Tanah Batak, hal tersebut mengakibatkan terciptanya marga-marga baru (sub Marga) Sinaga, namun marga-marga baru tersebut tetap meyakini bahwa leluhur mereka adalah Sinaga. Adapun Marga-Marga tersebut antara lain Parangin-angin (Karo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar