Pengalaman Diskusi Online
Problem Based Learning
Pada saat diskusi online kemarin saya tidak berproses
secara maksimal. Pada diskusi pertama saya sudah stay di warnet sebelum waktu
yang ditentukan, namun saya g mail saya tidak dapat memunculkan chat. Saya
sudah mengusahakan sampai pukul 21.00 namun tetap saja tidak bisa. Di diskusi
kedua saya juga sudah online, tapi lagi-lagi saya tidak bisa terhubung dengan
teman-teman lainnya. Saya sudah berusaha dengan menggunakan alamat email
saudara saya dan 2 orang teman saya. Namun tetap saja tidak bisa. Saya mencoba
untuk yang terakhir kalinya, dan akhirnya bisa. Saya ikut diskusi hanya
untuk waku yang sebentar. Untuk itu saat ini saya mencoba menuliskan apa
yang saya pikirkan.
Dari
diskusi teman-teman sebelumnya saya sangat setuju bahwa yang menjadi masalah
adalah ketidakaktifan mahasiswa di dalam kelas. Hipotesis yang
kelompokmunculkan antara lain adalah kurangnya reinforcement dan kurangnya rasa
memaknai sesuatu dari mahasiswa. Menurut saya hipotesis lainnya berhubungan
dengan katidakaktifan ini berhubungan dengan teori pengkondisian klasik di
ruang kelas. Teori mengatakan reaksi emosional negative mungkin melekat pada
beberapa situasi yang sama yang menyebabkan perilaku menghindar dan tidak
memperhatikan. Hal ini mungkin dialami secara umum oleh mahasiswa. Ketika ada
arahan untuk bertanya atau menjawab mahasiswa cenderung untuk pasif. Mungkin
ini juga berhubungan dengan perasaan naluriah manusia yang dibawa sejak lahir
seperti adanya rasa takut. Ketika kami mengikuti kelas lain mulai dari siswa
pastinya proses yang kami alami juga hampir sama. Contohnya guru yang bertanya
apakah ada pertanyaan atau guru yang meminta siswa untuk menjawab. Terkadang
tidak semua guru dan dosen tidak marah ketika peserta didiknya bertanya atau
menjawab dengan kurang tepat, ada beberapa yang mungkin membuat hal ini menjadi
pengalaman buruk. Pengalaman buruk ini diasosiasikan oleh mahasiswa dalam
setiap kondisi. Sehingga mungkin saja hal ini menjadi salah satu penyebab yang
mengakibatkan ketidakaktifan mahasiswa. Ada perasaan cemas. Seperti pengalaman
saya sendiri, terkadang kecemasan saya mengalahkan niat saya untuk menjawab
atau bertanya. Jika memang hal ini yang menjadi salah satu factor penyebab,
maka cara mengatasinya terlebih dahulu adalah dengan mengurangi kecemasan
mahasiswa ketika akan memasuki kelas dengan relasi yang lebih baik lagi. Secara umum berdasarkan pengalaman saya , Dosen
sudah berusaha dan menekankan agar tidak perlu takut dan cemas ketika akan
menjawab dan bertanya. Karena semua adalah proses belajar, segala sesuatunya
tidak harus benar. Sementara jika dilihat dari mahasiswa, cara yang mungkin
dapat dilakukan adalah mahasiswa sendiri harus dapat mengkondisikan dirinya
dengan situasi kelas yang baru. Mengurangi kecemasan dengan pola pikir yang
lebih baru. Semoga ini menjadi bahan pemikiran baru bagi kita semua yang mengikuti kuliah Psikologi Belajar.
SEMANGAT...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar