Gangguan Belajar
Intervensi-intervensi untuk gangguan belajar umumnya menggunakan perspektif berikut (Lyon & Moats,1988)
1. Model Psikoedukasi
Menekankan pada kekuatan-kekuatan dan
preferensi-preferensi anak daripada usaha untuk mengoreksi definisi
yuang diduga mendasarinya.
2. Model Behavioral
Mengasumsikan bahwa belajar akademik dibangun
diatas hierarki ketrampilan-ketrampilan dasar, atau perilaku yang
memampukan (enabling behaviours).
3. Model Medis
Mengasumsikan bahwa gangguan belajar merupakan
simtom-simtom dari defisiensi dalam pengolahan kognitif yang memiliki
dasar biologis.
4. Model neuropsikologi
Berasal dari model psikoedukasi dan medis,
diasumsikan bahwa gangguan belajar merefleksikan deficit dalam
pengolahan informasi yang memiliki dasar biologis (model medis).
5. Model lingguistik
Berfokus pada defisiensi dasar dalam bahasa anak,
seperti kegagalan untuk mengenali bagaimana suara-suara dan kata-kata
saling dikaitkan untuk menciptakan arti, yang akan menimbulkan masalah
dalam membaca, mengeja, dan menemukan kata-kata untuk mengekspresikan
diri mereka.
6. Model kognitif
Berfokus pada bagaimana anak-anak mengatur pemikiran-pemikiran mereka ketika mereka balajar materi-materi akademik.