Testimoni UTS lewat Email
UTS lewat email dapat saya jalankan dengan berbagai rintangan, kesalahan dan kecemasan. Rintangannya berupa banyaknya tugas lain di saat bersamaan. Kali ini jaringan internet bukan menjadi rintangan yang menyulitkan saya dalam mengikuti Ujian Tengah Semester lewat email. Kesalahan yang saya lakukan berupa ketidaktelitian dalam membaca dan memahami instruksi ujian serta soal ujian. Saya juga kurang bertanya kepada teman lain untuk memastikan cara yang sebenarnya. Akibatnya saya terlambat dalam mengirim dan soal berikutnya juga menjadi lama saya terima. Hal ini mengajarkan saya untuk teliti dalam memahami setiap instruksi dalam mengerjakan sebuah tugas. Sementara kecemasan yang saya alami adalah kecemasan karena waktu yang semakin sempit, hampir mencapai deadline. Karena keterlambatan saya sehingga soal kedua dan ketiga belumsaya dapatkan, waktu pada saat itu sudah hampir habis. Saya sangat cemas akan mendapatkan nilai UTS yang buruk. Namun kecemasan saya dapat dilegakan kembali karena perpanjangan waktu. Saat diumumkan waktu diperpanjang saya sangat senang dan berpikir untuk melakukan yang selanjutnya dengan cepat dan tepat. Saya menunggu apakah
akan direspon agar langsung saya jawab, ternyata tidak. Pagi-pagi saya bangun
jam 5 untuk memeriksa apakah sudah dapat balasan, ternyata belum juga. Saya
memutuskan untuk tidur lagi, ternyata saya terlalu nyenyak dan bangun pukul
06.37. Saya melihat kotak masuk sudah bertambah, saya pikir itu pertanyaan
kedua, ternyata itu adalah permintaan untuk mengkonfirmasi dan batasnya sampai
pukul 06.30. Saya kembali panik dan tidak langsung membalas tapi bertanya lagi
kepada teman lain apa yang harus dilakukan hal ini sesuai dengan teori
metakognisi bagian mendefinisikan tugas halaman 277 dengan membaca
instruksi dengan jelas dan bertanya pada teman lain Akhirya saya balas pukul
07.00 kurang. Saya sudah takut dan cemas jika tidak dibalas. Ternyata Ibu Dina
langsung membalas. Saya senang sekali. Langsung saya jawab pertanyaan kedua dan
ketiga. seseuai dengan teori metakognisi dalam tahap perencanaan halaman 277.
Saya memersiapkan diri dengan membaca buku terlebih dahulu sebelum soal diberikan.
Untung saja teori ini sudah saya baca sehingga saya bisa menjawabnya. Semua
kecemasan dan ketakutan sudah menjadi kelegaan. UTS ini mengajarkan,
mengingatkan dan menegur saya agar teliti dan berusaha mengerjakan setiap
proses belajar dengan usaha yang masksimal. Secara khusus juga mengingatkan
setiap pilihan mempunyai konsekuensi. Sebagai orang dewasa seharusnya kita sudah
mengetahui apa pilihan seperti apa yang akan menghasilkan konsekuensi seperti
apa. Semoga kedepannya saya dapat melakukannya dengan lebih baik lagi.